cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan" : 10 Documents clear
Jurnal Rekayasa Lingkungan Jurnal Rekayasa Lingkungan
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.2999

Abstract

PENERAPAN BIAYA LINGKUNGAN DALAM PERLINDUNGAN SUMBERDAYA ALAM DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN Arif Dwi Santoso
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3002

Abstract

Pada dekade belakangan ini, perusahaan dituntut untuk ikut andil dalam  perlindungan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar perusahaan. Dampak dari aktivitas produksi atau jasa suatu perusahaan dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan yang merugikan berbagai pihak. Hal ini merupakan suatu beban sosial, yang harus diatasi bersama secara serius. Tanggung jawab perlindungan lingkungan oleh perusahaan otomatis akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan akibat dengan bertambahnya biaya operasional. Pencatatan dan perhitungan biaya akibat pengelolaan lingkungan merupakan sebuah konsep yang membantu perusahaan dalam mengatur dan memperkirakan dampak-dampak bisnis dalam bentuk penyederhanaan unit moneter. Konsep ini dikenal dengan Akuntansi Manajemen Lingkungan yang memfokuskan pada bantuan perusahaan dalam permasalahan lingkungan dengan mencatat seluruh aktivitas produksinya untuk dilaporkan dalam laporan biaya lingkungan perusahaan. Makalah ini akan mengulas secara detail tentang pengelolaan akutansi manajemen lingkungan pada suatu perusahaan. Pembahasan akan mengupas tentang pengertian,model dan pengukuran dana lingkungan yang efektif.kata kunci: akutansi manajeman lingkungan, biaya lingkungan, perusahaan
KAJIAN KARAKTERISTIK PERAIRAN TELUK SEMARANG UNTUK MENDUKUNG RENCANA PEMBANGUNAN DAM LEPAS PANTAI Mardi Wibowo
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3023

Abstract

aat ini pesisir Teluk Semarang mengalami berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Permasalahan tersebut adalah rob dan banjir, penurunan muka tanah, dan abrasi pantai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah banyak konsep diusulkan dan yang paling mengemuka adalah konsep dam lepas pantai dan sabuk/ tanggul pantai sepanjang garis pantai. Untuk merencanakan pembangunan dam lepas pantai ataupun sabuk/ tanggul laut diperlukan data dan informasi terkait kondisi dan karakteristik perairan laut padahal data dan informasi terkait hal tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan survei dan kajian kondisi karaktersitik perairan laut di Teluk Semarang. Metodologi kajian ini adalah dengan mempelajari data hasil penelitian terdahulu, melakukan survey lapangan dan pengambilan sampel sedimen dasar dan sedimen layang serta melakukan analisis di laboratorium. Berdasarkan hasil kajian ini diketahui bahwa kualitas air laut di Semarang secara umum memenuhi baku mutu untuk kegiatan pembangunan pelabuhan, sedangkan untuk kegiatan wisata terdapat beberapa parameter yang melebihi baku mutu terutama yangberada di dekat muara sungai. Kondisi hidro-oseanografi perairan laut di Semarang adalah kecepatan arus kurang 50 cm/dt dengan arah dominan ke barat dan barat daya, kedalaman kawasan kajian mencapai -17 m, tipe pasang surut campuran dominan ke harian ganda. Konsentrasi sedimen melayang di peraiaran laut lepas berkisar 0,028 – 0,063 gr/l dan di sekitar muara berkisar antara 0,036 – 0,079 gr/l. Sedimen dasar tergolong pasir halus dengan d50 berkisar antara 0,1 – 0,23 mm.kata kunci : dam lepas pantai, kualitas air laut, hidrooseanografi
OTOMATISASI TEKNOLOGI ULTRAFILTRASI KAPASITAS 5 M3/HARI, NAGARI SAGO SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Imam setiadi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3024

Abstract

Pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih serta akses untuk mendapatkan air bersih yang sehat menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terutama di daerah-daerah yang rawan air. Terutama daerah-daerah yang sulit dijangkauatau tidak terjangkau sama sekali oleh layanan air bersih yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum, dan secara geografis memang susah untuk mendapatkan sumber air yang baik. Adanya sarana penyediaan air bersih sistemultrafiltrasi yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan BPPT memungkinkan untuk diterapkan dilokasi-lokasi sulit air, dan dengan demikian masalah kesulitan air dapat teratasi. Hanya saja perlu pengelolaan yang baik, serta operator yang cakap, sehingga memungkinkan alat tersebut dapat beroperasi secara berkesinambungan. Kemudahan dalam menjalankan, serta otomatisasi menjadi pertimbangan tersendiri terhadap kemudahan dalam pengoperasian alat tersebut. Pemilihan pompa-pompa, serta peralatan pengontrol tangki-tangki dipilih sedemikian rupa agar tidak menyulitkan masarakat ketika mencari suku cadangnya. Untuk mengontrol tangki-tangki air pada sarana penyedia air bersih sistim ultrafiltrasi digunakan teknologi yang sederhana, yaitu radar untuk mengatur tinggi muka air serta twin timeruntuk produksi dan pencucian balik (backwash). Sistem kontrol radar dan twin timer berharga murah, mudah dalam penerapanya dan jaminan ketersediaan suku cadangnya bahkan banyak di kota-kota kecil. kata kunci : air bersih, ultrafiltrasi, otomatis, murah, mudah
DESAIN PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI KAPASITAS 50M3/HARI Oman Sulaeman
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3025

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan setiap orang, kebutuhan ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Adanya keterbatasan pemerintah untuk mengolah air menjadi kendala masyarakat untuk memiliki akses dalam mendapatkan air bersih. Keberadaan sungai sebagai salah satu sumber air telah tercemar oleh limbah  rumah tangga dan polutan lainnya menjadikan air sungai tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi baku mutu air bersih diperlukan teknologi yang tepat. Salah satu teknologi yang di butuhkan dalam perencanaan unit pengolah air yang sesuai dan efisien untuk mengolah menjadi air bersih yaitu dengan menggunakan membran ultrafiltrasi. Dalam desain ini akan direncanakan pengolahan air bersih dengan kapasitas 50 m3/hari. kata kunci : Ultrafiltrasi, Desain, Air bersih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Jurnal Rekayasa Lingkungan
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3026

Abstract

Jurnal Rekayasa Lingkungan Jurnal Rekayasa Lingkungan
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3035

Abstract

BIOMASSA MIKROBIAL-ATP SEBAGAI BIOINDIKATOR TANAH TERCEMAR FLUAZINAM Fuzi Suciati
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3036

Abstract

Fluazinam adalah suatu fungisida berbasis piridin yang diduga merupakan endocrine disrupture chemical (EDC). Pada pemanfaatannya, Fluazinam berpotensi menurunkan kesehatan dan mutu tanah (soil health) melalui perubahan level dan aktivitas ATP dalam tanah. Kandungan ATP tanah telah diketahui berhubungan erat dengan aktivitas jasad renik tanah sehingga kandungan ATP tersebut dapat digunakan sebagai indikator proses biokimia tanah serta ukuran biomassa aktif dalam tanah. Untuk mengkaji potensi dampak dari penggunaan fluazinam terhadap level ATP tanah dilakukan percobaan di laboratorium. Fluazinam dengan kepekatan 3000 mg/kg dicampurkan kepada tanah kemudian dikeringkan di udara terbuka. Selanjutnya pada akhir inkubasi selama 1-, 3-, 7-, dan 14-hari level ATP diidentifikasi. Level ATP ditetapkan dengan cara mengukur intensitas pendarfluor yang diemisikan oleh oxyluciferin pada kisaran panjang gelombang 550 – 570 nm menggunakan Luminometer (OPTOCOMP1 MGM USA). Penurunan secara konsisten kandungan ATP tanah selama dua minggu periode inkubasi memperlihatkan, dari 0.100 ± 0.006 menjadi 0.043 ± 0.009 nmol/g tanah. Hasil ini menunjukkan bahwa fluazinam mengganggu serta menurunkan kesehatan dan mutu tanah sehingga untuk memulihkan kualitas tanah yang terkena dampak fluazinam perlu dilakukan teknik dan prosedur aplikasi yang terkendali berdasarkan Best Management Practices (BMP).kata kunci: xenobiotics, fluazinam, ATP tanah, bioindikator, kesehatan tanah
KAJIAN PENAMBAHAN GUAR GUM DAN BENIH RUMPUT BERMUDA DALAM APLIKASI HYDROSEEDING TERHADAP LAJU EROSI Dwi Rustam Kendarto; Fauziah Aliyah; Nurpilihan Bafdal; Sophia Dwiratna NP; Totok Herwanto
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3050

Abstract

Kawasan lahan-lahan marginal memerlukan penanganan yang intensif agar kerusakan lahan dapat diturunkan. Revegetasi menggunakan metode hydroseeding telah banyak dilakukan dengan hasil yang sangat memuaskan. Aplikasi hydroseeding optimal dan ramah lingkungan memerlukan kajian dan penelitian terutama berkaitan dengan pemilihan zat aditif yang cocok sebagai pengganti zat aditif yang biasa digunakan dalam hydroseeding. Pengunaan guar gum sebagai pengganti perekat ramah lingkungan dalam hydroseeding karena memiliki sifat biodegradable. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh bahan aditif (Guar Gum) dan penanaman benih rumput Bermuda terhadap jumlah tanah yang tererosi serta mengkaji konsentrasi bahan aditif (Guar Gum) yang efektif terhadap penurunan laju erosi dengan metode hydroseeding. Metode yang digunakan deskriptif dengan media tanam lumpur (Sludge) bertekstur dominan pasir. Guar Gum dengan konsentrasi 0.5%, 1% dan 1.5% masing-masing dicampurkan dengan air sebanyak 5000 ml dan pupuk NPK 10 cc, kemudian disemprotkan pada box yang berukuran 38 cm x 28 cm x 13 cm yang telah ditaburi dengan pupuk kompos, sekam padi dan benih rumput bermuda. Pengamatan erosi dilakukan setiap kejadian hujan. Hasil penelitian menunjukkan semakin kental konsentrasi guar gum, maka semakin kecil jumlah tanah yang tererosi. Pertumbuhan benih rumput Bermuda pada konsentrasi 0.5% lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi 1% dan 1.5%. Namun, berdasarkan uji Regresi menyatakan bahwa konsentrasi 1% merupakan konsentrasi yang paling baik dalam laju erosi dan pertumbuhan benih rumput Bermuda.kata kunci: guar gum, hydro-seeding, laju erosi, rumput Bermuda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Jurnal Rekayasa Lingkungan
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v11i1.3446

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2021): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol. 14 No. 1 (2021): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol. 13 No. 2 (2020): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol 12, No 2 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol. 12 No. 1 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol 12, No 1 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 11, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 11, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 10 No. 2 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 10 No. 1 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 9, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 9, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2016): Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 9, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 9, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 8 No. 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 8, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 8, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 7, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 7, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 7 No. 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 7, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 7, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 7 No. 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 6 No. 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 6, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 6, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 6, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 6 No. 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 6, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 6, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 6 No. 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 5 No. 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 5 No. 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 5 No. 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 4 No. 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 4, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 4, No 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 4 No. 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 4, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 4, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 4 No. 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 4, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 4, No 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan More Issue